Menyalakan Api Bahasa Indonesia
Senin, 28 April 2025 22:05 WIB
Iklan
Artikel ini mengupas secara lengkap tentang sejarah lahirnya Bahasa Indonesia dan Perkembangannya dari masa ke masa.
Pendahuluan
Sastra merupakan suatu bentuk karya seni yang lahir dari ungkapan ekspresi, pemikiran, serta suasana hati yang dimiliki oleh manusia. Sastra bisa menjadi media bagi seseorang untuk menuangkan perasaannya dan pemikirannya dalam bentuk yang bermakna. Seiring dengan perkembangan zaman, sastra kini bisa ditemui diberbagai tempat terutama dalam platfrom digital seperti media sosial maupun situs online. Perlu diketahui bahwa siapa saja bisa menciptakan karya sastra, karena dalam dunia sastra tidak memerlukan batasan usia ataupun suatu latar belakang bagi pembuat karya. Setiap orang memiliki kesempatan dan kebebasan yang sama untuk menunjukkan ekspresinya.
Sastra tidak hanya menyangkut tentang hal-hal yang disukai saja, sastra memiliki cakupan ruang yang sangat luas, sastra bisa menjadi ruang kebebasan bagi setiap manusia dalam berkembangan dan membantu manusia untuk dapat menemukan jati dirinya. Ia memberikan kebebasan penuh untuk menyuarakan isi hati melalui kata-kata yang kemudian menjadikan setiap karya sebagai cerminan dari manusia itu sendiri.
Salah satu bentuk sastra adalah puisi. Dalam kehidupan sehari-hari, sebuah puisi dapat menjadi media bagi manusia untuk mengekspresikan perasaan, pemikiran maupun pengalaman yang dimilikinya. Tak hanya itu, dalam dunia pendidikan menciptakan sebuah karya sastra puisi juga bisa menjadi sarana untuk melatih kreativitas, melatih kemampuan otak untuk dapat berpikir kritis dan reflektif, serta dapat meningkatkan kemampuan individu dalam mengolah bahasa.
Salah satu yang menjadi ciri khas dari puisi adalah penggunaan bahasa yang indah dan penuh makna. Lalu, apa itu bahasa dan bagaimana perkembangan bahasa di indonesia serta bagaimana cara melestarikan bahasa indonesia?
Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa nasional menjadi alat komunikasi utama bagi setiap negara. Begitu pula dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang memiliki Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya. Tujuan dari lahirnya suatu bahasa sendiri adalah sebagai alat untuk mempermudah komunikasi antarsesama manusia. Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928, melalui sebuah ikrar yang diucapkan oleh kumpulan-kumpulan pemuda bangsa dari setiap penjuru Nusantara.
Ikrar para pemuda tersebut dikenal sebagai Sumpah Pemuda, Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara secara resmi dinyatakan bersamaan dengan disahkannya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945. Dengan adanya peristiwa peresmian tersebut, kini Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional. Bahasa nasional memiliki arti yakni Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa yang bahkan kini dapat digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Pernyataan mengenai Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional juga tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV, pasal 36) yang berbunyi:
“Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia.”
Bahasa Indonesia bertumbuh kembang dari Bahasa Melayu yang sejak dahulu sudah dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa penghubung Nusantara pada saat itu. Bukan hanya di kepulauan Nusantara saja, melainkan hampir di seluruh Asia Tenggara. Keberadaan bahasa melayu dapat ditilik dalam persiapan Kongres Pemuda tahun 1926. Pada saat itu, para pemuda masih mempermasalahkan tentang sebutan bahasa persatuan Indonesia. Kemudian, M.Tabrani mengusulkan Bahasa Melayu diganti dengan istilah Bahasa Indonesia, dan hal ini pun disetujui bersama pada tanggal 2 mei 1926.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Pernyataan itu dikuatkan dengan adanya penemuan prasasti yang didapatkan dari peninggalan-peninggalan kerajaan terdahulu yang telah lama ada di Indonesia. Berikut adalah beberapa prasasti yang menggunakan Bahasa Melayu kuno yang tersebar dari Pulau Sumatra sampai Pulau Jawa, seperti:
- Prasasti Kedukan Bukit (683 M) di Palembang
- Prasasti Talang Tuwo (684 M) di Palembang
- Prasasti Kota Kapur (686 M) di Bangka Barat
- Prasasti Karang Brahi (688 M) di Jambi
- Prasasti Ganda Suli (832 M) di Jawa Tengah
- Prasasti Bogor (942 M) di Bogor
Perkembangan Bahasa Indonesia
Banyak sekali peristiwa yang harus dilalui sebelum akhirnya Bahasa Melayu dapat diadopsi menjadi Bahasa Indonesia, lalu diresmikan sebagai Bahasa Nasional dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah proses perkembangan Bahasa Indonesia:
- Tahun 1901: Ejaan Bahasa Melayu: Ejaan Bahasa Ini dibuat berdasarkan rancangan Ch. A. Van Ophuysen oleh sebab itu Ejaan Melayu lama juga dikenal sebagai ejaan Van Ophuysen.
- Tahun 1938: Bahasa Indonesia Lebih Banyak Diinternasionalkan: Dilaksanakannya Kongres Bahasa Pertama (KBI I) di Solo, Jawa tengah.
- Tahun 1945: Bahasa Indonesia Diresmikan: Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai Bahasa Negara dalam UUD 1945 (Bab XV, Pasal 36).
- Tahun 1947: Penyederhanaan Bahasa Indonesia: Menteri Pengajaran Soewandi menetapkan penyederhanaan Ejaan Bahasa Indonesia melalui Surat Keputusan No.264//Bhg. A pada Maret 1947. Ejaan ini dikenal sebagai Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
- Tahun 1954: Badan Penyusun Ejaan Bahasa Indonesia: Dilaksanakan Kongres Bahasa Indonesia kedua (KBI II) di Medan, Sumatera Utara. Kongres itu memutuskan dan memberi rekomendasi agar ada badan yang tugasnya menyusun peraturan Ejaan Bahasa Indonesia yang praktis.
- Tahun 1972: Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Diresmikan: Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) ini Diresmikan oleh Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden No.57 tahun 1972. Peresmian berlakunya EYD berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.03/A.I/72, tertanggal 20 Mei 1972.Surat keputusan Menteri ini dibuat sesuai Seminar Bahasa Indonesia di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
- Tahun 1987: Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan (PUEYD) Diresmikan
- Tahun 2016: PUEYD menjadi PUEBI: Dr. Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu mengeluarkan Permendiknas atau Peraturan Menteri Pendidikan Dan Nasional. Peraturan itu memutuskan untuk mengganti nama Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Setelah mengetahui sejarah dan perkembangan bahasa,terlintas pertanyaan: Mengapa Bahasa Melayu Rendah dapat diadopsi menjadi Bahasa Indonesia?
Alasan Mengapa Bahasa Melayu Rendah Dapat Diadopsi Menjadi Bahasa Indonesia?
- Digunakan sebagai Bahasa Penghubung (Lingua Franca): Penyebaran Bahasa Melayu sebagai Bahasa penghubung sudah mencakup wilayah yang luas ( Asia Tenggara ) pada saat itu. Termasuk penyebarannya di wilayah Indonesia dari sabang sampai marauke.
- Sudah dikenal sejak lama: Bahasa Melayu sudah digunakan sejak abad ke-7 sebelum masa penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan prasasti kuno yang berada di Indonesia.
- Bahasa Perdagangan: Bahasa ini banyak dipergunakan dalam kegiatan jual beli dan perdagangan, sehingga membuat Bahasa tersebut menyebar luas dikalangan masyarakat.
- Mempermudah Komunikasi Antar Suku: Bahasa melayu menjadi alat komunikasi yang efektif di tengah masyarakat yang beragam.
- Bahasa Melayu Tidak Mengenal Tingkat Tuturan: Hal ini membuat Bahasa Melayu mudah diterima oleh semua golongan.
Contoh Perbedaan Bahasa Indonesia Dan Bahasa Melayu
Agar lebih memahami pembahasan seputar bahasa, mari kita pahami perbedaan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu.
Berikut adalah contoh perbedaan antara bahasa indonesia dan Bahasa Melayu:
Contoh (1)
- Bahasa Indonesia:
"Sepeda"
- Bahasa Melayu:
"Basikal"
Contoh (2)
- Bahasa Indonesia:
"Mobil"
- Bahasa Melayu:
"kereta"
Kesimpulan
Melihat kilas balik dari sejarah dan perkembangan bahasa, kita menjadi semakin sadar akan pentingnya berbahasa dengan bijak serta melestarikan bahasa sebagai bagian dari identitas bangsa. Bahasa lahir untuk mempermudah manusia dalam berkomunikasi dan menyatukan perbedaan. Namun, tanpa penggunaan dan kepedulian, bahasa bisa mengalami kepunahan.
Bahasa dan sastra adalah dua hal yang saling berkaitan dan merupakan warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu jagalah bahasa dengan selalu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Cintailah sejarah dan lestarikan bahasa. Bijaklah dalam menggunakan bahasa, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun melalui platform digital, salah satunya media sosial. Cintai Indonesia mari lestarikan Bahasa dan Sastra.
Daftar Pustaka
-
Royani, E. (2022). Buku ajar Bahasa Indonesia. Zahir Publishing. https://books.google.co.id/books?id=4COwEAAAQBAJ
-
Sidik, G. Z. (2014). Perkembangan Bahasa Indonesia dan Ragamnya. Wawasan Ilmu. https://books.google.co.id/books?id=_BBPEQAAQBAJ
-
Harwan, R. (2019, Oktober 2). Sejarah dan perkembangan Bahasa Indonesia (resmi Kemendikbud). Bahasawan.id. https://bahasawan.id/t/sejarah-dan-perkembangan-bahasa-indonesia-resmi-kemendikbud/508
-
Wibowo, H. (2022). Model dan penelitian pembelajaran Bahasa Indonesia: Sebuah bunga rampai. Puri Cipta Media. https://books.google.co.id/books?id=W9pyEAAAQBAJ
-
Chambert-Loir, H. (2021). Sadur: Sejarah terjemahan di Indonesia dan Malaysia. Kepustakaan Populer Gramedia. https://books.google.co.id/books?id=4KxWEAAAQBAJ

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Menulis Tanpa Menjiplak, Strategi Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah
Sabtu, 19 Juli 2025 09:12 WIB
Membuka Mata Pembaca terhadap Makna Tersembunyi dalam Teks
Jumat, 11 Juli 2025 23:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler